Malam ini adalah malam terakhirku
tinggal di asrama yang megah ini, hari yang kujalani disini tidak akan kudapati
diluar sana. Memang, agak berat rasanya meninggalkan tempat ini, mungkin karena
sudah merasa nyaman tinggal disini. Tapi peraturan memang sudah seperti itu,
apa boleh buat?. Detik detik terakhirku disini tidak akan kusia siakan tapi aku
juga bingung untuk melakukan apa. Hal yang dapat kulakuakn hanyalah menulis
sebuah tulisan ini yang mengisah sepenggal cerita hidupku diasrama tercinta ini.
awal aku tiba di asrama adalah pada
saat sholat magrib, saat membuka pintu kamar ternyata sudah ada dua orang asing
yang tak kukenal berada dalam kamarku, ternyata mereka juga penghuni kamar
tersebut dan jadilah mereka sebagai peran pembantu dalam cerita hidupku. Rasa
canggung, segan dan malu sudah pasti ku alami. Aku adalah oang yang agak susah
bersosialisasi dengan suasana baru. Maka dari itu, tidak sedikit yang berkata
kalau aku sombong. Ya,,, tapi biarlah orang berkata apa, sebenarnya aku tidak
bermaksud sombong, tapi emang agak malu malu dan segan untuk memulai
pembicaraan. Tapi kalau sudah asyik mengobrol kagak bisa berhenti jadinya.
kembali ke topic utama, hari ahri
yang kujalani disini sungguh sangat berkesan. Mulai dari air mati, mandi di bak
penampungan air, mendengarkan jeritan pada saat magrib karena air mati sampai
tidur bareng berselusin dalam satu kamar sempit yang harusnya berkapasitas 4
orang. Hahahahaha
Asyiknya tidak habis hanya disitu,
awalnya aku agak susah bangun pagi tuk berangkat kemesjid. Biasanya kalau
dirumah jarang kemesjid kalau sholat subuh bahkan sholat subuhnya setengah
enam. Tapi kalau disini,,,,, jangan maen maen… bisa ancur tu pintu digedor oleh
Pembina. Hal yang akan selalu dan insya Allah tidak akan kulupakan adalah trik-trik
yang digunakan oleh Pembina asrama untuk membangukan adik didikannya untuk
berangkat sholat subuh ke mesjid. Diantanya : biasanya hal pertama yang
dilakukan oleh Pembina adalah menghidupkan loudspeaker dengan keras biasanya
diputar nasyid atau ayat Al-Quran, jika ini tidak berhasil membuat orang keluar
dari kamarnya maka Pembina akan berbicara dengan lirik “ring ting ting tong…
tong tong ting ting… assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh…. EEEE..
diumumkan kepada seluruh mahasiswa penghuni asrama agar segera berangkat ke
mesjid karena wakstu subuh akan segera masuk, ketua lantai harap membangunkan
teman temannya, terimakasih assalamualaikumwarahmatullahi wabarakatuh..ring
ting ting tong… tong tong ting ting” setiap pagi kata kata ini selalu keluar dari
mulut Pembina asrama. Hal ini tidak akan pernah kulupakan, bahkan mungkin aku
akan merindukan kata kata ini setelah keluar dari asrama ini.
jika cara ini juga tidak berhasil
maka trik selanjutnya yang dilakukan adalah menggedor pintu satu demi satu. Mulai
dengan menggedor pintu dengan tangan, lanjut dengan kaki, dan jika tak bangun
juga dilanjutkan dengan sandal. Hamper setiap pagi, pintu kamar menjadi korban
KDRT…. Hahahaha. Dan cara yang paling terakhir adalah gedoran plus sirine yang
mendengung yang memekakkan telinga. Aku melihat hal ini bukan sebagai kekerasan
tetapi malah menjadi sebuah lelucon (humor dipagi hari). Bukan hanya sirine
yang bekerja, ambulance juga digunakan untuk membangunkan orang. Sampai sampai
keluar sebuah kalimat yag ngetren pada massa itu, yaitu “AMBULANCE BERNYANYI
MAHASISWA MENJERIT”.
jika pada pagi hari harus pergi
kemesjid, lain halnya dengan malam hari yang terkadang dikumpulkan untuk
berbagai keperluan. Seperti mengecek keadaan, razia rokok, kebersihan kamar
bahkan kemalingan. Hal ini merupakan hal yang paling malez ku lakukan. Tapi,
mau tidak mau saya harus mau.
Sekian dulu see you next time
Tidak ada komentar:
Posting Komentar