Senin, 04 Juni 2012

detik terakhir


Malam ini adalah malam terakhirku tinggal di asrama yang megah ini, hari yang kujalani disini tidak akan kudapati diluar sana. Memang, agak berat rasanya meninggalkan tempat ini, mungkin karena sudah merasa nyaman tinggal disini. Tapi peraturan memang sudah seperti itu, apa boleh buat?. Detik detik terakhirku disini tidak akan kusia siakan tapi aku juga bingung untuk melakukan apa. Hal yang dapat kulakuakn hanyalah menulis sebuah tulisan ini yang mengisah sepenggal cerita hidupku diasrama tercinta ini.
awal aku tiba di asrama adalah pada saat sholat magrib, saat membuka pintu kamar ternyata sudah ada dua orang asing yang tak kukenal berada dalam kamarku, ternyata mereka juga penghuni kamar tersebut dan jadilah mereka sebagai peran pembantu dalam cerita hidupku. Rasa canggung, segan dan malu sudah pasti ku alami. Aku adalah oang yang agak susah bersosialisasi dengan suasana baru. Maka dari itu, tidak sedikit yang berkata kalau aku sombong. Ya,,, tapi biarlah orang berkata apa, sebenarnya aku tidak bermaksud sombong, tapi emang agak malu malu dan segan untuk memulai pembicaraan. Tapi kalau sudah asyik mengobrol kagak bisa berhenti jadinya.
kembali ke topic utama, hari ahri yang kujalani disini sungguh sangat berkesan. Mulai dari air mati, mandi di bak penampungan air, mendengarkan jeritan pada saat magrib karena air mati sampai tidur bareng berselusin dalam satu kamar sempit yang harusnya berkapasitas 4 orang. Hahahahaha
Asyiknya tidak habis hanya disitu, awalnya aku agak susah bangun pagi tuk berangkat kemesjid. Biasanya kalau dirumah jarang kemesjid kalau sholat subuh bahkan sholat subuhnya setengah enam. Tapi kalau disini,,,,, jangan maen maen… bisa ancur tu pintu digedor oleh Pembina. Hal yang akan selalu dan insya Allah tidak akan kulupakan adalah trik-trik yang digunakan oleh Pembina asrama untuk membangukan adik didikannya untuk berangkat sholat subuh ke mesjid. Diantanya : biasanya hal pertama yang dilakukan oleh Pembina adalah menghidupkan loudspeaker dengan keras biasanya diputar nasyid atau ayat Al-Quran, jika ini tidak berhasil membuat orang keluar dari kamarnya maka Pembina akan berbicara dengan lirik “ring ting ting tong… tong tong ting ting… assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh…. EEEE.. diumumkan kepada seluruh mahasiswa penghuni asrama agar segera berangkat ke mesjid karena wakstu subuh akan segera masuk, ketua lantai harap membangunkan teman temannya, terimakasih assalamualaikumwarahmatullahi wabarakatuh..ring ting ting tong… tong tong ting ting” setiap pagi kata kata ini selalu keluar dari mulut Pembina asrama. Hal ini tidak akan pernah kulupakan, bahkan mungkin aku akan merindukan kata kata ini setelah keluar dari asrama ini.
jika cara ini juga tidak berhasil maka trik selanjutnya yang dilakukan adalah menggedor pintu satu demi satu. Mulai dengan menggedor pintu dengan tangan, lanjut dengan kaki, dan jika tak bangun juga dilanjutkan dengan sandal. Hamper setiap pagi, pintu kamar menjadi korban KDRT…. Hahahaha. Dan cara yang paling terakhir adalah gedoran plus sirine yang mendengung yang memekakkan telinga. Aku melihat hal ini bukan sebagai kekerasan tetapi malah menjadi sebuah lelucon (humor dipagi hari). Bukan hanya sirine yang bekerja, ambulance juga digunakan untuk membangunkan orang. Sampai sampai keluar sebuah kalimat yag ngetren pada massa itu, yaitu “AMBULANCE BERNYANYI MAHASISWA MENJERIT”.
jika pada pagi hari harus pergi kemesjid, lain halnya dengan malam hari yang terkadang dikumpulkan untuk berbagai keperluan. Seperti mengecek keadaan, razia rokok, kebersihan kamar bahkan kemalingan. Hal ini merupakan hal yang paling malez ku lakukan. Tapi, mau tidak mau saya harus mau.
Sekian dulu see you next time

Tidak ada komentar:

Posting Komentar